Sebenarnya sudah lama file tentang gowes ke Bedeng daerah Bojong Mangu ini aku simpan , cuma baru kali ini aku dapat waktu luang dan koneksi jaringan yang lumayan stabil , jadi walau sudah lama namun rasanya tak akan basi untuk diposting dan dibagikan ke rekan-rekan goweser maupun siapa saja .
Minggu pagi ahir bulan Mei 2014 seperti biasa kami berkumpul untuk adakan gowes sehat bersama , karena beberapa tempat yang biasa jadi tujuan gowes sudah rata disambangi , maka pagi itu sepakat kami akan gowes ke Danau Bedeng daerah Bojong Mangu yang mungkin hampir setahun tidak kesana karena tiap gowes ke Bojong Mangu kami langsung menuju arah jembatan tanpa mampir dulu ke Danau Bedeng , dan terrahir ke sana yaitu tahun lalu 2013 saat groupnya pak Budiyana dan Om Erry SBG Serang Baru adakan ulang tahun .
Pagi itu dari MBJ kami keluar langsung menuju Cibarusah kemudian kami belok ke kiri kearah Jalan Loji , kebanyakan daerah yang kita lewati adalah area persawahan dan banyak juga Lio-Lio wearga yang berprofesi sebagai pengrajin batu bata .
Sebelum Kantor Kepala Desa Karang Mulya , Bojong Mangu kami berhenti sejenak untuk menunggu rekan lain yang masih berada di belakang sambil dinginin dengkul yang mulai panas karena trek Bedeng Bojong Mangu ini sarat dengan fariasi tanjakan yang cukup ngehek , walau sekarang jalanan yang kita lewati sekarang telah banyak yang sudah dicor namun yang namanya tanjakan tetep saja jadi tanjakan .
Sesaat setelah berhenti sejenak kami ahirnya lanjutkan perjalanan kembali , setelah tadi didominasi dengan jalan cor kini setelah lewat Kantor Kepala Desa Karang Mulya jalan mulai kembali ke asalnya yaitu jalan tanah dan bekas jalan aspal yang aspalnya tidak ada lagi berganti dengan lumpur , apalagi keadaan makin sulit saat kami akan mencapai lokasi Danau Bedeng Bojong Mangu , karena jalan yang dulu pernah kami lewati kini tidak bisa dilewati lagi dikarenakan lumpur yang begitu dalam disepanjang sekitar 70m , tapi untung ada warga sekitar yang memberi tahu jalan alternatif menuju danau .
Ahirnya sampai juga di danau Bedeng Bojong Mangu , saat kami datang keadan sepi tak ada goweser lain selain kami dari MBJ , namun setelah beberapa menit berserlang nampak ada 3 orang goweser datang dari arah yang berlawanan saat kami datang , setelah ngobrol-ngobrol sejenak ahirnya kami tahu bahwa mereka berasal dari group goweser dari SBG serang baru yang saat ini lagi gowes ke Gunung Pancar , dan karena mereka tidak ikut maka mereka gowes sendiri di minggu pagi ini .
Danau Bedeng Bojong Mangu ini walau tidak besar namun sangat berarti sekali bagi warga sekitar , selain sebagai sumber air untuk irigasi dan juga cadangan air di musiam kemarau juga danau ini digunakan warga sekitar sebagai sumber mata pencaharian lain selain bertani yaitu budidaya ikan air tawar .
Tepat di seberang danau ada sebuah warung dulunya agak ramai pembeli terutama saat hari minggu dimana para goweser Serang-Cibarusah masih sering bertandang ke danau ini , namun saat ini nampak sepi dan dagangannyapun cuma sedikit hanya cukup dengan gorengan dan teh manis serta jajanan lain .
Kira-kira setengah jam kami istirahat di danau Bedeng Bojong Mangu , untuk selanjutnya kami lanjutkan perjalanan ini kearah barat menuju Jembatan sungai Bojong Mangu karena setelah jembatan nanti rencananya kami akan mampir di sebuah warung nasi untuk sarapan siang .
Padi yang menghijau udara yang masih segar serta hawa yang sejuk menambah indahnya pemandangan alam daerah Bojong Mangu ini .
Tak lama dari danau Bedeng Bojong Mangu ahirnya kami sampai di sebuah warung yang telah jadi tujuan kami selanjutnya , terlihat ada spanduk kecil MBJ GOWES telah terpasang di atas pintu masuk warung sebagai tanda bahwa tempat ini sebagai salah satu tempat faforit MBJ GOWES untuk istirahat dan makan .
Kesempatan istirahat ini nampaknya dimanfaatkan dengan baik oleh pak Mamat salah satu anggota kami yang dengkulnya agak bermasalah karena saat tanjakan selalu ngerem melulu , tapi jangan kuatir ahli urut profesional Pak Deden selalu siap menanganinya .''Tenang pak Mamat , tahan dikit jangan pringisan , walau sakit tetap tahan yang penting sembuh ".
Hampir satu jam kami istirahat dan makan di warung nasi ini , kini saatnya kami harus bergegas lanjutkan perjalanan kembali menuju MBJ dengan penuh semangat karena bahan bakar dan amunisi telah terisi penuh dan power full siap pancal pedal taklukkan tanjakan .
Setelah dari istirahat tadi jalan yang kami lewati nyaris semua sudah cor atau aspal walau cuma sedikit ini tampak pembangunan makin merata .
Sekitar tiga kilo menjelang MBJ kanan dan kiri jalan yang kami lewati selain area persawahan juga sering kami temui bangunan Lio tempat dimana warga membuat usaha pembuatan batu bata merah .
Dengan bangunan-bangunan Lio yang begitu banyak sebenarnya secara tidak sadar lingkungan atau ekosistem alam yang ada menjadi rusak karena kualitas tanah juga menjadi rusak dan tanah yang tadinya produktif kini tidak bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam lagi , praktis banyak bekas galian yang dibiarkan begitu saja tanpa ada yang mau memanfaatkan lagi , sungguh....amat disayangkan ...jangan karena inggin mendapatkan rupiah dengan mudah kemudian alam dikorbankan , lalu akan mendapatkan apa anak cucu kita kelak , coba bersama kita renungkan sembari tanyakan pada rumput yang bergoyang....ho....ho...ho...ho....ho....ho.....