Translate

Jumat, 06 Mei 2016

TREX NURA PUNCAK BOGOR APRIL 2016

Bulan April 2016 tampaknya merupakan kali ke dua kami sambangi kawasan puncak Bogor , bila sebelumnya sekitar dua tahun yang lalu kami hanya berputar-putar di sekitaran kebun teh , namun kali ini dengan ditemani satu Marshal dan satu swiper kami coba tantangan baru dengan mencoba msuk ke trex Nura . Nah.... bagaimaa keseruan perjalanan goweser MBJ kali ini ...? mari kita simak bersama-sama .

 


 
 Sabtu pagi kira-kira jam 07.00 kami telah berkumpul di halaman sebuah Villa yang bernama Villa Tirta Nauli di daerah sekitar puncak Bogor yang sebelumnya kami gunaka menginap semalam .
Diawali degan breaving dan do'a besama ahirnya rombongan meluncur ke lokasi trex Nura yang masih berjarak kira-kira 6km dari villa.







 Sepanjang perjalanan pemandangan indah mewarnai perjalanan kami , hijaunya pohon-pohon di perbukitan dan kebun teh serta birunya langit yang cerah disertai putihnya awan beriringan menambah sempurnanya indahnya alam ciptaan Tuhan ini .





 Sampai di daerah Puncak Pas kami rehat sebentar dinginkan dengkul yang mulai memanas karena semenjak dari villa belum ada turunan sama sekali .





 Setelah 20 menit berlalu dari Puncak Pas sampai sudah kami di bascampnya para goweser di puncak Bogor , sambil nego cari marshal bolehlah... kita foto-foto sebetar.
 Pak Yono dan Pak Naryo foto bersama di warung Mang Ade.



Saat asik foto-foto ternyata ada rekan kita beliau yang terhormat bapak Sudarman yang tadinya ragu-ragu untuk ikut ahirnya datang menyusul rombogan .

 Inilah bapak Sudarman yang dengan penuh semangat mengejar rombongan yang berada di depan .

Setelah sedikit pengarahan safety oleh marshal ahirnya kami mulai masuk menuju trex Nura yang membuat kami penasaran itu , berawal dari trex kebun teh sekitar 300m hingga kita ketemu mirip sebuh terowongan dari semacam semak-semak belukar rumput gajah namun lebih tinggi dan berbentuk lobang besar .




Komandan beraksi standing sepeda kesayangan di depan gerbang masuk Nura .

 
Wow....saat masuk.... sugguh agak menyeramkan , di atas kita ada semacam atap dari rumput hidup yang seolah-olah mau runtuh menimpa kepala kita.



 Namun semua berjalan lancar trexnya masih bisa dinikmti baik tanjakan pendek maupun turunan-turunan menukik terjal dan mengular .
 Awas hati-hati lagi merebak fenomena LGBT he..he...he...




Sesekali sambil istirahat kita nikmati indah dan sejuknya alam sambil berfotoria bersama , walau nafas ngap-ngapan yang penting gowes sehat semua senang.



 Ada yang angkat-angkat sepeda segala biar kelihatan keren .... padahal pinggang teraasa melintir .



 Ada beberapa insiden kecil saat kami jalani trex Nura ini yang pertama Om Rohadi saat gowes jari tangannya tersangkut ranting berduri di hutan tapi dengan sigap semua bisa ditangani Pahk Hartono , kemudian yang ke dua Om Teguh ( TG ) saat menyusuri turunan terjal lehernya sempat tersangkutakar pohon yag menjuntai menutupi jalan , namun syukur tak sempat membuat celaka alias aman - aman saja , dan yang ke tiga masih Om Teguh lagi sempat terkena keram dibetis kanan.
Dari semua kejadian-kejadian di atas semua akan bisa diatasi dengan baik bila semua telah diantisipasi dengan baik dan bear.


 Di trex yang cukup extrem bagi kami ternyata ada juga keluarga goweser yang dengan enjoenya nikmati trex ini , dan bahkan ikut pula seorang ibu dan anaknya perempuan yang terlihat lebih macho dari kami , he... he... jadi malu.



 Setelah trex-trex yang cukup extrem habis sebagai penutupnya adalah trex kebun teh yang sangat enak untuk dinikmati baik jalan maupun pemandangannya .



 Di atas bukit kebun teh kami istirahat cukup lama hampir setengah jam lamanya sambil menunggu rekan kita yang berada di belakang bersama swiper .

Eh .... yang di tunggu ternyata sudah makan siang di sebuah warung setelah sebelumnya melewati jalan pintas meuju gadog sebagai titik kumpul kami setelah gowes, laper ya pak ....? sampai gak inget temen .






Karena rekan kami yang ditunggu-tuggu sudah duluan sampai , maka perjalanan dilanjut menuju gadog melewati Tama Safari ( cuma lewat saja tidak masuk kedalem )




 Karena kondisi gerimis dan macet , perjalanan ke Gadog biar lebih cepat kami tempuh lewat jalan-jalan perkampungan walau agak jauh namun lebih mengasyikkan.